Edward Cullen in Twilight


Karena Twilight 2 (New Moon) udah keluar, jadilah dikejar-kejar  date line untuk nonton Twilight yang pertama. Diawal-awal film, kok ngerasa hambar ya, kayak nonton sinetron aja, yang cewe suka sama cowo tapi harusnya ga boleh suka. Edward Cullen yang teman-temanku bicarakan (dengan menggebu-gebu) tentang ketampanannya, ternyata ga segitunya. Huah,, saat itu rasanya pengen udahan aja nontonnya.
Tapi untung ga jadi udahan, karena setelah seperempat bagian film, keadaan berubah 180 derajat. Edward Cullen emang ga seganteng yang gw mau, tapi karakternya itu yang bikin seneng nontonnya, Edward Cullen sama dengan cowo penyayang, pelindung, dan mampu berbuat apa pun. Ide-ide yang disajikan oleh sang penulis juga bagus, misalnya vampire ga mau kena sinar mata hari bukan karena takut tubuhnya hancur, tapi karena tubuhnya akan bersinar kayak kristal, nuansa vampirenya juga modern banget, rumah yang transparan dimana, jenius dech.
Ternyata ini yang bikin semua teman-temanku berteriak histeris klo denger nama "Edward Cullen" (tapi gw ga ikut-ikutan histeris loh, walaupun dah nonton filmnya). Jadi ga sabar, pengen cepet-cepet nonton lanjutannya, mumpung cerita awalnya masih segar diingatan.
Ternyata, selain menjadi sosok yang selalu menyeramkan, si muka pucat juga bisa dibuat sangat berkharisma . . . ^^

0 komentar:

Posting Komentar